Istilah “food-grade” merujuk pada bahan atau produk yang aman digunakan dalam konteks makanan dan minuman. Bahan-bahan yang dikategorikan sebagai food-grade harus memenuhi standar tertentu terkait keamanan dan kualitas, seperti bebas dari zat berbahaya dan tidak memiliki bau atau rasa yang tidak biasa.

Contoh bahan food-grade termasuk plastik, karet, logam, dan beberapa bahan kimia tertentu. Memastikan bahwa produk yang digunakan dalam makanan atau minuman memenuhi kriteria keamanan sangat penting untuk mencegah risiko kesehatan bagi konsumen.

Pengertian Food-Grade

Menurut informasi dari Industrial Specialties Mfg. & IS Med Specialties, food-grade merujuk pada bahan yang aman untuk dikonsumsi dan dapat bersentuhan langsung dengan produk pangan. Produk yang mendapatkan sertifikasi ini telah melalui proses penilaian yang ketat untuk memastikan keamanannya sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh lembaga pengawas, seperti Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat.

Keamanan adalah hal utama yang menjadi fokus dalam produk food-grade, yang mencakup evaluasi terhadap bahan-bahan yang tidak beracun serta langkah-langkah untuk mencegah kontaminasi makanan. Produk-produk ini sering kali dilengkapi dengan label seperti “FDA Approved” atau “Food-Grade” untuk memberi tahu pengguna bahwa produk tersebut telah memenuhi standar keamanan yang diperlukan.

Penggunaan bahan food-grade sangat penting, baik dalam peralatan dapur, wadah penyimpanan, kemasan makanan, maupun peralatan di restoran. Hal ini berperan besar dalam menjaga kualitas dan keamanan makanan yang disiapkan dan disajikan kepada konsumen.

Jenis-Jenis Kemasan Food-Grade

Kemasan yang aman untuk makanan sangat penting untuk menjaga kualitas dan keamanan produk. Berikut adalah beberapa jenis bahan yang sering digunakan untuk kemasan food-grade:

1. Plastik

Plastik merupakan salah satu bahan kemasan yang paling umum dalam industri makanan. Jenis-jenis plastik yang sering digunakan termasuk polietilena, polipropilena, PET (polyethylene terephthalate), dan polistiren. Plastik ini harus tahan terhadap korosi dari makanan, bebas dari zat berbahaya, serta mampu bertahan pada suhu yang sesuai.

2. Kertas dan Karton

Kertas dan karton banyak dipakai untuk berbagai jenis kemasan, seperti kotak, wadah, dan kantong. Bahan ini harus aman untuk makanan, mampu menahan kelembaban, dan cocok untuk berbagai suhu.

3. Logam

Bahan logam, seperti aluminium dan stainless steel, juga umum digunakan dalam kemasan makanan. Kaleng aluminium adalah salah satu contohnya. Logam yang digunakan harus tahan terhadap reaksi kimia dengan makanan dan tidak boleh memengaruhi rasa atau aroma makanan.

4. Kaca

Kaca adalah bahan yang sangat aman untuk kemasan makanan, terutama untuk produk seperti saus, selai, dan minuman. Kaca tidak beracun, tidak bereaksi dengan makanan, dan memungkinkan isi produk terlihat dengan jelas.

5. Bahan Laminasi

Laminasi digunakan untuk menggabungkan beberapa jenis material dalam satu kemasan, misalnya kertas yang dilapisi plastik atau aluminium foil. Metode ini dapat meningkatkan ketahanan terhadap kelembaban dan suhu.

6. Bahan Biosetral

Inovasi terkini dalam kemasan food-grade melibatkan pemanfaatan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan dapat terurai secara alami. Contohnya, kemasan yang terbuat dari sumber nabati yang juga dapat didaur ulang.

Cara Membedakan Kemasan Food-Grade dan Non-Food-Grade

Untuk mengenali kemasan food-grade dan non-food-grade, ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan:

1. Bahan

Kemasan food-grade dibuat dari bahan yang aman dan sesuai untuk bersentuhan dengan makanan. Bahan-bahan ini harus bebas dari zat berbahaya dan tidak mengandung bahan kimia yang dapat larut ke dalam makanan. Kemasan food-grade biasanya memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah dan telah melalui pengujian dari badan pengawas makanan.

2. Sertifikasi

Kemasan food-grade umumnya disertai sertifikasi resmi yang menunjukkan bahwa produk tersebut aman untuk digunakan dengan makanan. Misalnya, kemasan plastik yang termasuk dalam kategori food-grade biasanya memiliki persetujuan dari FDA. Pastikan untuk memeriksa apakah kemasan memiliki label atau sertifikasi yang menunjukkan keamanannya.

3. Keamanan untuk Makanan

Kemasan food-grade dirancang khusus untuk digunakan dengan makanan. Kemasan ini sering dilengkapi dengan fitur tambahan, seperti ketahanan terhadap suhu ekstrem, sifat kedap udara, atau ketahanan terhadap lelehan. Sebaiknya periksa petunjuk penggunaan untuk memastikan kemasan tersebut direkomendasikan untuk makanan.

4. Penampilan

Kemasan food-grade biasanya memiliki tampilan yang lebih menarik dan terlihat lebih kuat serta bersih, menjadikannya ideal untuk makanan. Namun, penampilan saja tidak cukup untuk memastikan kemasan tersebut adalah food-grade. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa faktor-faktor lain yang telah disebutkan sebelumnya.

Kemasan makanan harus memenuhi standar keamanan yang ketat dan sering kali disertai dengan label atau sertifikasi. Selain itu, desain kemasan harus mampu menjaga agar makanan tidak terkontaminasi dan mempertahankan kualitasnya selama penyimpanan.

Perbedaan antara Food-Grade dan Food-Safe

Perbedaan utama antara Food-Grade dan Food-Safe terletak pada bahan dan standar keamanan produk wadah makanan. Istilah Food-Grade sering digunakan untuk merujuk pada wadah yang cocok untuk makanan. Sementara itu, Food-Safe memiliki kriteria yang lebih kompleks dan terperinci. Misalnya, untuk menentukan apakah suatu wadah Food-Safe, perlu diperhatikan apakah wadah tersebut aman digunakan untuk makanan pada suhu tertentu dan dalam jangka waktu berapa lama. 

Juga perlu diperhatikan apakah wadah tersebut dapat digunakan berulang kali dan cara pembersihannya. Jika suatu bahan tidak memenuhi pertanyaan-pertanyaan ini, maka wadah makanan tersebut belum bisa dianggap Food-Safe. Menurut Asta Homeware, perbedaan antara Food-Grade dan Food-Safe juga terletak pada standar keamanannya. Food-Safe dianggap sebagai level yang lebih tinggi dari Food-Grade. Produk yang memenuhi standar Food-Safe pastinya sudah Food-Grade, tetapi sebaliknya, produk yang hanya Food-Grade belum tentu memenuhi kriteria Food-Safe.

baca juga : manfaat serat fiber untuk tubuh 

Untuk lebih memahaminya, kita bisa ambil contoh: jika kita menaruh minuman dalam wadah plastik yang jelas-jelas Food-Grade, tetapi jika minuman tersebut panas, apakah wadah plastik itu tetap aman? Jika tidak, maka wadah tersebut tidak memenuhi syarat Food-Safe. Sebagai referensi dari Nibble, berikut ini adalah beberapa indikator yang dapat membantu menentukan apakah bahan Food-Grade dan juga Food-Safe:

  1. Wadah tidak mengkontaminasi makanan, misalnya tidak meleleh pada suhu tinggi, tidak mengeluarkan bau, dan memiliki penutupan yang rapat untuk mencegah masuknya bakteri.
  2. Memeriksa nomor plastik yang aman digunakan. Dari tujuh jenis plastik, kode yang paling aman adalah nomor 1, 2, 4, dan 5.
  3. Memahami label pada plastik, apakah plastik tersebut sekali pakai atau dapat didaur ulang. Jika tidak, ada risiko bahan berbahaya seperti BPA yang bisa mengancam kesehatan.

Itu dia Pengertian Food-Grade penting yang wajib kamu ketahui. Bagi Kamu yang ingin mendapatkan produk serat fiber untuk makanan olahan Kamu agar lebih tahan lama, Kamu dapat menemukan produk serat fiber di Markaindo. Karena di Markaindo jual serat fiberuntuk makanan olahan secara lengkap. Kamu juga dapat mencari berbagai informasi mengenai kandungan dan fungsi serta manfaat serat fiber hingga jenis jenis serat fiber untuk makanan olahan melalui website Markaindo. Untuk informasi lebih lanjut bisa juga melalui https://www.marksel.co.id/.