Daging sebagai salah satu sumber bahan pangan biasanya di olah dulu sebelum akhirnya dikonsumsi. Salah satu contoh hasil pengolahan daging sapi yang biasa dikonsumsi adalah sosis dan bakso.Tujuan pengolahan bahan pangan disamping meningkatkan nilai tambah juga dapat memperpanjang masa simpan, meningkatkan penerimaan terhadap produk dan menganekaragamkan produk olahan pangan. Selain sosis dan bakso ternyata banyak teknik pengolahan daging yang biasanya dilakukan seperti:

Binding

Salah satu teknik pengolahan daging yang biasa dilakukan adalah binding atau pengikatan. Bahan pengikat memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dan dapat meningkatkan emulsifikasi lemak dibandingkan dengan bahan pengisi. Bahan pengikat dalam adonan emulsi dapat berfungsi sebagai bahan pengemulsi.

Bahan pengikat juga berfungsi mengurangi penyusutan pada waktu pengolahan dan meningkatkan daya ikat air. Protein dalam bentuk tepung dipercaya dapat memberikan sumbangan terhadap sifat pengikatan. Pengikat terdiri menurut asalnya bahan dari bahan pengikat yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Bahan pengikat hewani antara lain susu bubuk skim dan tepung ikan.

Casing

Kemudian salah satu Teknik pengolah daging yang biasa dilakukan adalah dengan cara casing. Selongsong (Casing) adalah bahan pengemas sosis yang umumnya berbentuk silindris. Selongsong sosis dapat berfungsi sebagai cetakan selama pengolahan, pembungkus selama penanganan dan pengangkutan serta sebagai media display selama diperdagangkan.

Penggunaan casing dalam pembuatan sosis bertujuan untuk membentuk dan menjaga stabilitas sosis serta melindungi dari kerusakan kimia seperti oksidasi, mikroba, atau kerusakan fisik seperti ketengikan. Terdapat 5 jenis casing yang sering digunakan dalam pembuatan sosis yaitu alami, kolagen, selulosa, plastic, serta logam. Casing alami biasanya terbuat dari usus alami hewan, casing ini mempunyai keuntungan dapat dimakan, bergizi tinggi dan melekat pada produk, sedangkan kerugian dari casing ini adalah produk ini tidak awet.

Pengasapan

Salah satu Teknik pengolahan daging berikutnya adalah melalui Teknik pengasapan. Teknik ini bersifat pengawetan karena ada penyimpanan/ penimbunan di permukaan daging senyawa kimia seperti formaldehida, asetaldehida, aseton diasetil, methanol, etanol, fenol, asam-asam format dan asetat, furfural dehida, resins, bahan lilin, dan bahan lain yang semua bahannya terdapat pada produk yang diasap dengan konsentrasi berbeda.

Proses pengasapan konvensional yaitu dengan menggantungkan produk dalam rumah pengasapan selama 4-8 jam pada suhu 35-40°C atau meletakkan beberapa jam dalam suatu ruangan dimana asap disalurkan dari pembangkit asap yang terdiri dari suatu roda penggiling dan suatu tongkat kayu.

Penggilingan

Salah satu Teknik pengolahan daging berikutnya adalah dengan cara penggilingan. Daging sapi yang telah berbentuk potongan-potongan kecil, kemudian dilakukan pelumatan/ penggilingan. Tujuan proses penggilingan/pelumatan daging/ikan adalah untuk meperkecil ukuran daging menjadi partikel-partikel yang ukurannya homogen.

Sehingga bila dicampur dengan bumbu-bumbu, maka bumbu tersebut akan tercapur rata dengan adonan. Tujuan yang kedua adalah untuk mendapatkan “tenderness” yang baik pada produk akhir. Proses penggilingan dapat dilakukan dengan menggunakan alat penggilingan khusus yang banyak dijumpai di pasar atau menggunakan “food processor” yang telah banyak diperdagangkan.

Alat penggiling khusus seperti yang banyak di jumpai di pasar mempunyai kelebihan yaitu dapat menggiling lebih halus dan lebih homogen. Ditempat tersebut juga biasanya menerima jasa penggilingan daging dengan biaya relatif murah. Dengan demikian apabila kita tidak mempunyai alat “food processor” di rumah, maka kita dapat menggiling daging ketempat tersebut.

Itulah beberapa Teknik pengolahan daging sapi yang biasa dilakukan. Jika kamu ingin membuat usaha restoran berbahan dasar daging dirumah seperti sate dan bakso, ada baiknya kamu membeli alat pengolahan daging. Salah satu alat pengolahan daging terpercaya adalah Risco, dan Markaindo jual mesin pengolah daging kualitas terbaik buatan Risco.

Sebagai perusahaan penghasil mesin produksi pengolahan daging dengan pengalaman selama lebih dari 40 tahun, saat ini Risco teiah tumbuh menjadi salah satu perusahaan global yang dipethitungkan. Dimulai pada tahun 1969 dengan memproduksi mesin-mesin sederhana, kini Risco dikenal sebagai penghasil mesin dengan teknologi tinggi dan kualitas heavy ably.

Dengan sole agent di lebih dari 50 negara, Risco merupakan perusahaan Italia penghasil mesin produksi pengolahan daging dengan jumlah ekspor yang finggi.Risco menghasilkan produk dengan cakupan yang sangat luas, baik jenis mesin maupun tingkat teknologi yang ditawarkan. Mesin-mesin yang diproduksi antara lain:

– Grinder, mesin untuk menggiling daging.

– Mixer, mesin untuk mencampur bahan-bahan produksi.

– Continuous vacuum stufiar, mesin untuk memasukan adonan sosis ke dalam casing sekaligus memilin (twisting) sosis sewai dengan panjang sosis yang dikehendaki.

– Twisting – cutting machine, mesin untuk memilin (twisting) dan memotong sosis.

Setiap jenis mesin di atas terdiri dari berbagai tipe mesin pengolahan daging sesuai dengan tingkat teknologi yang berbeda sehingga konsumen dapat memilin tipe mesin sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, continuous vacuum stuffer terdiri dari berbagai tipe, mulai dari mesin yang reiafif sederhana dimana proses twiting sosis dan pemasukkan adonannya masih dilakukan secara manual sampai mesin yang canggih dimana kedua proses di atas sudah dilakukan  secara otomatis menggunakan mikroprrosesor dan kontrol digital. Mesin-mesin produksi Risco cocok untuk pabrik pengolahan daging dengan skala produksi menengah sampai besar.

Dengan menggunakan mesin-main Risco, prooes produksi akan berjalan efisien karena tingginya kapasitas produksi yang dicapai dan minimnya perawatan mesin yang diperlukan.