Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Kekayaan alam Indonesia bukan hanya pada sektor migas seperti minyak bumi dan bahan tambang, tetapi juga kekayaan alam non-migas, sepert isektor pertanian, perikanan dan peternakan.

Sektor pertanian menjadi sumber  pangan dalam memenuhi kebutuhan 4 sehat 5 sempurna, sebagai sumber zat-zat yang diperlukan oleh tubuh berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Sumber pangan hewani meliputi susu, telur, ikan dan daging serta produk- produk olahan yang bahan dasarnya berasal dari hewan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Salah satu produk olahan yang sering digunakan adalah daging sapi. Daging sapi sering diolah untuk mendapatkan harga dan kualitas yang lebih tinggi. Berikut beberapa Teknik pengolahan daging yang umum digunakan:

Penggaraman (Curing)

Salah satu teknik pengolahan daging yang umumnya digunakan adalah penggaraman atau curing.Teknik ini adalah cara pengolahan dan pengawetan daging dengan menambahkan bahan seperti garam NaCl, Na-nitrit atau Na-nitrat, dan gula. Curing bertujuan mendapatkan warna yang stabil, aroma, tekstur dan kelezatan yang baik, dan untuk mengurangi pengerutan daging selama pengolahan serta menambahkan masa simpan produk daging.

Proses penggaraman daging dengan nitrit berperan sangat penting yaitu bereaksi dengan mioglobin membentuk nitrosomioglobulin yang diubah menjadi nitrosochemochrome, sehingga menyebabkan warna daging jadi merah. Bersama dengan garam dapur, nitrit atau nitrat berperan sebagai pengawet dengan cara menurunkan Aw produk.

Penggilingan

Salah satu teknik pengolahan daging yang umumnya digunakan adalah penggilingan. Daging sapi yang telah berbentuk potongan-potongan kecil, kemudian dilakukan pelumatan/ penggilingan. Tujuan proses penggilingan/pelumatan daging/ikan adalah untuk memperkecil ukuran daging menjadi partikel-partikel yang ukurannya homogen.

Sehingga bila dicampur dengan bumbu-bumbu, maka bumbu tersebut akan tercapur rata dengan adonan. Tujuan yang kedua adalah untuk mendapatkan “tenderness” yang baik pada produk akhir. Proses penggilingan dapat dilakukan dengan menggunakan alat penggilingan khusus yang banyak dijumpai di pasar atau menggunakan “food processor” yang telah banyak di perdagangkan.

 Alat untuk menggiling khusus seperti yang telah banyak di jumpai di pasar mempunyai kelebihan yaitu dapat menggiling lebih halus dan lebih homogen. Ditempat tersebut juga biasanya menerima jasa menggiling daging dengan biaya relatif murah. Dengan demikian apabila kita tidak mempunyai alat “food processor” di rumah, maka kita dapat menggiling daging ke tempat tersebut.

Casing

Salah satu Teknik pengolahan daging yang umumnya digunakan adalah casing. Selongsong (Casing) adalah Teknik yang biasanya digunakan dalam pengolahan daging menjadi sosis. Selongsong juga merupakan bahan pengemas sosis yang umumnya berbentuk silindris. Selongsong sosis dapat berfungsi sebagai cetakan selama pengolahan, pembungkus selama penanganan dan pengangkutan serta sebagai media display selama di perdagangkan. Penggunaan casing dalam pembuatan sosis bertujuan untuk membentuk dan menjaga stabilitas sosis serta melindungi dari kerusakan kimia seperti oksidasi, mikroba, atau kerusakan fisik seperti ketengikan.

Pengasapan

Salah satu Teknik pengolahan daging yang umumnya digunakan adalah pengasapan. Hal yang satu ini bersifat pengawetan karena ada penyimpanan/ penimbunan di permukaan daging senyawa kimia seperti formaldehida, asetaldehida, aseton diasetil, methanol, etanol, fenol, asam-asam format dan asetat, furfural dehida, resins, bahan lilin, ter dan bahan lain yang semua bahannya terdapat pada produk yang diasap dengan konsentrasi berbeda.

Proses pengasapan konvensional yaitu dengan menggantungkan produk dalam rumah pengasapan selama 4-8 jam pada suhu 35-40°C atau meletakkan beberapa jam dalam suatu ruangan dimana asap disalurkan dari pembangkit asap yang terdiri dari suatu roda penggiling dan suatu tongkat kayu.

Meat Netting

Salah satu Teknik pengolahan daging yang umumnya digunakan adalah meat netting.  Meat netting digunakan dalam industri pengolahan daging, khususnya untuk produk-produk seperti smoked beef, smoked chicken, roasted lamb dan lain-lain. Tujuan dari penggunaan meat netting adalah untuk “mencetak” produk agar tampil lebih menarik, juga berfungsi untuk menggabungkan atau mengikat beberapa bagian daging yang terpisah menjadi satu produk utuh.

Meat netting merupakan produk berbentuk jaring atau anyaman melingkar yang disusun secara spiral tanpa sambungan. Produk ini terbuat dari tali karet food grade yang dibungkus dengan bahan polyester. Semua bahan yang digunakan dalam meat netting ini telah memenuhi peraturan U.S. Code of Federal Regulation title 21 section 177.2600 and 177.2800 sehingga aman digunakan untuk industri makanan.

Jika Anda ingin mencari meat netting di Indonesia Anda dapat membeli meat netting di PT Markaindo Selaras. Untuk informasi lebih lanjut tentang meat netting Anda dapat mengakses ke situs resmi di www.markaindo.com atau menghubungi e-mail marketing@markaindo.co.id.