Ketika berbicara tentang pengawet makanan, kebanyakan topik yang timbul tentu akan langsung menyoroti dampak negatif dari penggunaan pengawet makanan. Padahal, keberadaan pengawet makanan saat ini memang sangatlah penting. Ada alasan yang paling mendasar mengapa perusahaan pangan hampir semua menggunakan bahan pengawet dalam pengolahan makanannya. Penggunaan pengawet makanan tak lain adalah untuk menghambat pertumbuhan mikro-organisme yang menyebabkan makanan menjadi cepat membusuk. Apalagi dengan iklim di Indonesia yang tropis dan lembap yang tentunya membuat makanan akan menjadi lebih mudah membusuk. Dengan adanya campuran pengawet makanan, produk pangan yang didistribusikan pun akan sampai ke tangan Anda dalam kondisi yang masih fresh dan baik untuk dikonsumsi.

Kebanyakan produk pengawet makanan memang sudah melalui serangkaian penelitian untuk memastikan bahwa produk tersebut tidak membahayakan kesehatan. Namun konsumsi makanan berpengawet yang berlebihan memang dapat menimbulkan berbagai macam dampak kesehatan. Tentu saja dalam hal ini, keputusan konsumen dalam menetapkan frekuensi makan makanan yang berpengawet lah yang menentukan apakah makanan yang dikonsumsi memberikan manfaat atau bahkan mudharat.

Dari pihak produsen, mengetahui jenis-jenis serta menentukan kadar pengawet makanan yang digunakan pun sangatlah penting. Secara garis besar, bahan pengawet makanan terbagi menjadi dua, yaitu pengawet makanan alami dan pengawet makanan kimiawi. Pengawet makanan alami adalah jenis pengawet yang diproduksi dari bahan-bahan alami seperti gula dan garam. Selain berfungsi sebagai penyedap makanan, kedua bahan tersebut juga memiliki manfaat pengawet makanan yang tidak terlalu menimbulkan efek samping terhadap kesehatan.

Baca juga : solusi awetkan makanan secara aman

Sedangkan jenis pengawet makanan kimiawi adalah jenis pengawet makanan yang sudah melalui tahap-tahap sintetis. Dibandingkan dengan jenis pengawet makanan alami, pengawet makanan sintetis ini memang memiliki sifat yang lebih stabil sehingga tidak terpengaruhi oleh faktor cuaca dan lingkungan. Makanan yang menggunakan bahan pengawet makanan kimiawi juga cenderung lebih awet dibandingkan jika Anda menggunakan bahan pengawet alami. Namun konsumsi makanan dengan pengawet kimiawi dalam jangka panjang tentunya akan mengakibatkan dampak kesehatan yang lebih serius.

Beberapa contoh dari jenis pengawet makanan kimiawi yang familiar antara lain asam benzoat, asam sitrat, dan sulfur dioksida. Asam benzoat merupakan jenis bahan pengawet makanan yang sering digunakan untuk mengawetkan buah-buahan. Selain itu, produk pengawet ini juga sering ditemukan pada produk kecap, saus tomat, minuman ringan, dan margarin. Sedangkan asam sitrat adalah jenis pengawet makanan yang memiliki rasa asam yang sangat ampuh dalam membunuh bakteri dan jamur penyebab penyakit. Sulfur dioksida merupakan bahan pengawet yang kerap digunakan di dalam bahan sirup buah maupun buah-buahan kering. Pengawet makanan ini tentunya aman untuk dikonsumsi selama masih berada di dalam batasan yang wajar.

Sebagai produsen, sangatlah penting bagi Anda untuk mempertimbangkan jenis pengawet makanan yang mampu menjaga kualitas produk makanan namun tetap aman untuk dikonsumsi. Perusahaan Koyo Chemical Industry Co., Ltd jual pengawet makanan yang memenuhi standar kesehatan dunia. Perusahaan dari Jepang ini memiliki pengalaman yang mumpuni tentang pengembangan bahan-bahan pengawet makanan sejak tahun 1958.

Bahan pengawet yang dipasarkan oleh perusahaan Koyo Chemical pun sebenarnya memiliki kinerja yang berbeda dari jenis pengawet makanan pada umumnya. Sehingga istilah yang tepat untuk menggambarkannya bukanlah food preservatives melainkan food longevity agent. Dari segi keamanan dan kehalalan pun, Koyo Chemical sudah mengantongi sertifikat dari MUI dan BPOM. Dengan menggunakan produk food longevity agent dari Koyo Chemical, produk hewani yang Anda produksi pun akan memiliki daya tahan yang awet hingga sampai ke tangan konsumen nantinya. Untuk mendapatkan variasi produk pengawet makanan berkualitas tinggi, Anda dapat mengunjungi situs Markaindo untuk informasi yang lebih mendalam.